4

Air Terjun Melanggar - Marayuh – Pontianak

Minggu, 23 Mei 2010.




Air Terjun Melanggar/Menaggar/Mananggar merupakan patahan Sungai Landak dengan ketinggian terjunan air sekitar 40 meter. Air terjun ini terdiri dari tujuh tingkat. Di atasnya terdapat dahan pepohonan, yang menurut warga setempat, sudah bertahun-tahun ada di sana dan tidak jatuh atau hanyut. Air terjun itu dikelilingi Gunung Pejapa (1.019 m).

Di seberang sungai, terdapat Gua Sanjan yang bisa dicapai setelah melintasi jalan setapak sekitar 4 km.. Gua ini diwarnai air terjun kecil yang jatuh ke dalam sungai kecil di bawahnya sehingga tampak sangat menakjubkan.

Ada sekitar 9 air terjun lagi di dekat kawasan (Kecamatan Aik Besar) air terjun ini yang letaknya terpencar berjauhan.

(1) Air Terjun Remabo di Desa Sekendal yang merupakan patahan Sungai Dait. Air terjun ini terdiri dari tujuh tingkat. Untuk ke lokasi ini tak bisa sembarangan karena harus melewati jalan HPH PT Batasan.

(2) Air Terjun Terinting juga terdiri dari tujuh tingkat dan terletak di Desa Jambo Tembawang di perbatasan Desa Jambo Tembawang-Desa Engkangin. Air terjun ini berasal dari patahan Sungai Ensiang. Keistimewaannya, dikelilingi gunung dengan rimba yang masih utuh. Untuk ke lokasi ini dibutuhkan waktu satu hari berjalan kaki (sekitar 40 km dari Desa Serimbu, ibu kota kecamatan). Bahkan jika menggunakan perahu motor pun, dibutuhkan waktu 12 jam, karena
setelah tiba di Kuala Terinting, masih harus berjalan kaki lagi
berjam-jam. Di sekitar air terjun ini, ada sejumlah gua alam yang oleh penduduk untuk menginap, di antaranya Gua Harimau.

(3) Air Terjun Padelembayung di Desa Betiang dengan ketinggian 100 meter. Untuk ke lokasi ini, dibutuhkan waktu dua hari dengan berjalan kaki (sekitar 60 km dari Serimbu).

(4) Air Terjun Meroban di Desa Amparjawa dengan ketinggian 30 meter.

(5) Air Terjun Romboksetin di Desa Tengue dengan ketinggian 35 meter,
di kiri kanannya terdapat gunung dengan hutan belantara alami. Air
terjun ini digemari pelajar setempat, dan jaraknya sekitar 30 km dari
Serimbu.

(6) Air Terjun Bedawandi Desa Dangeaji dengan ketinggian 30 meter yang banyak ditumbuhi aneka jenis anggrek. Air terjun ini mengalir di Sungai So’ong. Di sungai yang jernih, ikan berlimpah-limpah. Untuk ke lokasi ini, dibutuhkan waktu lima jam berjalan kaki dari Serimbu.

(7) Air Terjun Berui di Desa Serindu, sekitar 3 km dari Serimbu (satu jam berjalan kaki) memiliki enam tingkat, Salah satu keistimewaannya,
kawasan ini salah satu tambang intan tradisional.

(8) Air Terjun Ringin di Dusun Tejo, Desa Sepangah dengan tiga tingkat dan dapat ditempuh dengan satu jam berjalan kaki dari Serimbu.

(9) Air Terjun Tepaan di Desa Amparjawa, air Sungai Tepaan sepanjang 3 km dekat air terjun itu lurus tak berbelok-belok, dengan kedalaman 8-10 cm. Lokasinya sekitar satu jam dari Air Terjun Melanggar dengan berjalan kaki di jalan setapak.

Lokasi

Terletak di Dusun Perbuah, Desa Marayuh, Kecamatan Aik Besar, Kabupaten Pontianak, Propinsi Kalimantan Barat.

Peta dan Koordinat GPS:

Aksesbilitas

Berjarak sekitar 260 km dari Pontianak yang diawali melalui jalan darat dari Kota Ngabang menuju Setimbu, ibukota Kecamatan Aik Besar . Bila menggunakan kendaraan umum, harus berhenti dulu di terminal kota Kecamatan Ngabang (sekitar tiga jam dari kota Pontianak). Selanjutnya dari sana, dapat menggunakankendaraan desa ke Desa Serimbu (sekitar 56 km dari Ngabang), dengan waktu tempuh sekitar dua jam lebih.

Dari Desa Serimbu, perjalanan ke Air Terjun Melanggar dilanjutkan dengan perahu motor berkecepatan 13 km/jam dengan kekuatan mesin 9,9 PK. Ongkosnya sekitar Rp 100.000 sekali jalan. Perjalanan melintasi Sungai Landak ini menempuh waktu sekitar dua setengah jam, itu pun harus melewati sejumlah riam.

Sepanjang perjalanan melintas di Sungai Landak, di kiri kanan dapat disaksikan hutan belantara yang hijau. Sesekali terlihat penduduk desa mandi dan mencuci di sungai. Jarang sekali bertemu perahu motor yang seiring atau berlawanan arah.
Leia Mais...
0

Taman Nasional Gunung Palung, Ketapang-KALBAR


Taman Nasional Gunung Palung merupakan salah satu kawasan pelestarian alam yang memiliki keaneka-ragaman hayati bernilai tinggi, dan berbagai tipe ekosistem antara lain hutan mangrove, hutan rawa, rawa gambut, hutan rawa air tawar, hutan pamah tropika, dan hutan pegunungan yang selalu ditutupi kabut.

Taman nasional ini merupakan satu-satunya kawasan hutan tropika Dipterocarpus yang terbaik dan terluas di Kalimantan. Sekitar 65 persen kawasan, masih berupa hutan primer yang tidak terganggu aktivitas manusia dan memiliki banyak komunitas tumbuhan dan satwa liar.

Seperti daerah Kalimantan Barat lain, umumnya kawasan ini ditumbuhi oleh jelutung (Dyera costulata), ramin (Gonystylus bancanus), damar (Agathis borneensis), pulai (Alstonia scholaris), rengas (Gluta renghas), kayu ulin (Eusideroxylon zwageri), Bruguiera sp., Lumnitzera sp., Rhizophora sp., Sonneratia sp., ara si pencekik, dan tumbuhan obat.

Tumbuhan yang tergolong unik di taman nasional ini adalah anggrek hitam (Coelogyne pandurata), yang mudah dilihat di Sungai Matan terutama pada bulan Februari-April. Daya tarik anggrek hitam terlihat pada bentuk bunga yang bertanda dengan warna hijau dengan kombinasi bercak hitam pada bagian tengah bunga, dan lama mekar antara 5-6 hari.

Tercatat ada 190 jenis burung dan 35 jenis mamalia yang berperan sebagai pemencar biji tumbuhan di hutan. Semua keluarga burung dan kemungkinan besar dari seluruh jenis burung yang ada di Kalimantan, terdapat di dalam hutan taman nasional ini.

Satwa yang sering terlihat di Taman Nasional Gunung Palung yaitu bekantan (Nasalis larvatus), orangutan (Pongo satyrus), bajing tanah bergaris empat (Lariscus hosei), kijang (Muntiacus muntjak pleiharicus), beruang madu (Helarctos malayanus euryspilus), beruk (Macaca nemestrina nemestrina), klampiau (Hylobates muelleri), kukang (Nyticebus coucang borneanus), rangkong badak (Buceros rhinoceros borneoensis), kancil (Tragulus napu borneanus), ayam hutan (Gallus gallus), enggang gading (Rhinoplax vigil), buaya siam (Crocodylus siamensis), kura-kura gading (Orlitia borneensis), dan penyu tempayan (Caretta caretta). Tidak kalah menariknya keberadaan tupai kenari (Rheithrosciurus macrotis) yang sangat langka, dan sulit untuk dilihat.

Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi:
Pantai Pulau Datok dan Bukit Lubang Tedong. Wisata bahari dan berenang
Gunung Palung (1.116 m. dpl) dan Gunung Panti (1.050 m. dpl). Pendakian, air terjun, pengamatan tumbuhan/satwa dan berkemah.
Cabang Panti. Pusat penelitian dengan fasilitas stasiun penelitian, wisma peneliti dan perpustakaan.
Kampung Baru. Pengamatan satwa bekantan.
Sungai Matan dan Sungai Simpang. Menyelusuri sungai, pengamatan satwa dan wisata budaya (situs purbakala).
Atraksi budaya di luar taman nasional:
Musim kunjungan terbaik: bulan Juni s/d September setiap tahunnya.

Cra pencapaian lokasi :
Dari Ketapang (plane) selama 1,5 jam, atau dengan kapal motor antara 6-7 jam, dilanjutkan ke Sukadana (kendaraan roda empat) sekitar dua jam. Dari Sukadana ke lokasi melalui Sungai Meliya dengan longboat (bandong) sekitar empat jam. Pontianak - Teluk Batang (speed boat) empat jam dan dilanjutkan ke Teluk Melano (kendaraan roda dua) sekitar satu jam. Pontianak - Teluk Melano (speed boat) antara 9-10 jam.
Leia Mais...
0

Bukit batu daya ketapang


Bukit batu daya adalah salah satu bukit batu yang ada di Ketapang, disebut batudaya karena sering memperdaya padangan kita, bila kita liat dari tempat yang berbeda maka bentuknya juga akan berbeda. Bukit ini berdiri kokoh, bila kita berlayar dari Pontianak atau Pulau Karimata, maka bukit batudaya ini tampak menonjol pada gugusan Gunung Palung, karena bentuknya yang kokoh bersegi seperti gantang, yaitu takeran padi . Bukit ini juga dikenal dengan nama bukit unta, karena bentuknya mirip panggung unta. Bukit ini terletak antara perbatasan Kec. Laor, Simpang hilir dan Sukadana (kab. Ketapang) termasuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Palung (TNGP).

Bukit ini terkenal terjal, dan berbatu, seorang pemanjat tebing dari Universitas Indonesia Jakarta meninggal karena jatuh dari bukit ini. Di kalangan pemanjat tebing (Rock climber) bukit ini sudah begitu terkenal, sayang letaknya agak jauh dari kota Ketapang (ibukota Kab. Ketapang). Dan fasilitas penunjang seperti hotel, penginapan dan tranportasi belum begitu lancar kelokasi. Tetapi bagi wisata minat khusus, hal ini tak bermasalah, karena sepanjang waktu bisa saja kita berkunjung kedaerah ini. Untuk menuju daerah ini anda dapat melalui jalur jalan Rasau Jaya (pontianak) naik speet boat berangkat jam 9 wiba dengan biaya Rp.110.000, selama 3 jam sampai ke Telok Melano ibukota Kec. Simpang Hilir. Dari Telok Melano menuju desa Perawas (desa batu barat) atau desa matan dengan biaya Rp 60.000. Dari desa ini keangkuhan gunung Bukit batu daya ini sudah terlihat. Untuk menuju lokasi dapat menggunakan ojek speda motor atau menumpang truk pengangkut kayu yang sering menuju ke lokasi ini. Apabila menggunakan pesawat dari pontianak menuju ketapang dengan tiket Rp 300.0000 ( 40 menit). Kemudian dari Ketapang menuju Melano dengan kendaraan roda 4 (3 jam) dengan biaya Rp 20.000.
Leia Mais...
0

objek wisata pantai selimpai






Pantai Selimpai hening, hanya terdengar desiran ombak. Sesekali terdengar bunyi kicauan burung dan suara nelayan yang sedang berlabuh dari mencari ikan. Tempat yang cukup nyaman untuk berlibur.

Pantai indah di Kecamatan Paloh ini merupakan sebuah tanjung yang panjang menjorok ke laut di muara Sungai Paloh, dimana hamparan pasirnya merupakan tempat bertelurnya penyu. Daya tarik pantai Selimpai, antara lain hampir keseluruhan daerah ini ditumbuhi dengan hutan cemara yang membuat pantai ini menjadi khas dan berbeda dengan pantai – pantai lain yang ada di Kabupaten Sambas. Selain itu, penutup tanah (ground cover) di hutan cemara ini adalah rumput hijau yang hampir merata, sangat cocok untuk lokasi piknik atau camping ground. Sementara itu, pada bagian pantai yang berpasir putih, topografinya sangat landai dan tampak sangat bersih.

Pantai yang merupakan tempat habitat bagi penyu–penyu laut yang bertelur ini terdapat pusat penangkaran dan pembudidayaan penyu, karena banyaknya penyu yang datang atau naik ke pantai ini untuk bertelur. Setiap bulan Mei, di daerah obyek wisata ini diselenggarakan pesta perang telur penyu oleh penduduk setempat dinamakan “Parr rang Pany nyo’ . Ini merupakan tradisi masyarakat Melayu Sambas. Pesta ini diselenggarakan dengan tujuan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Sang Pencipta dan menolak bala
Selimpai. Mempunyai alam yang Alami... Banyak pohon Pinus tumbuh disana. Letaknya di desa Sebubus, Kec. Paloh. Paloh sendiri terletak sekitar 45 km utara kota Sambas. Untuk mencapai Selimpai dibutuhkan waktu sekitar 1,5 jam ( Sambas - Paloh ), kemudian menyebrangi sungai Paloh menggunakan Spead boat atau Perahu Motor sekitar 30 menit. Selimpai adalah semenanjung yang pantainya meng hadap ke Laut Natuna dan berbatasan langsung dengan Malaysia Timur. Pantai Selimpai juga merupakan habitat Penyu.
Leia Mais...
0

OBJEK WISATA BUKIT KELAM




Dengan namanya, bukit kelam sejatinya adalah sebuah bukit karena material yang membentuknya adalah batuan keras, Warga sekitar menganggapnya sebagai batu.Mereka meyakini bukit kelam merupakan bongkahan batu terbesar kedua didunia.

Letak bukit kelam sekitar 19 kilometer dari Kota sintang dan berada diwilayah kecamatan Kelam Permai. Awalnya fungsi bukit kelam adalah sebagai sumber air bagi masyarakat sekitarnya. Pada tahun 1992 kawasan tersebut ditetapkan sebagai objek wisata andalan kabupaten sintang.Bahkan kelak kawasan ini bisa menjadi objek wisata andalan Provinsi Kapuas Raya yang merupakan pemekaran Provinsi Kalimantan Barat dengan ibukotanya Sintang.
Bukit kelam sebenanrya adalah rangkaian perbukitan yang meliputi bukit rentap dan bukit lui/et. Pemerintah Kota sintang sudah merencanakan untuk menyatukan perbukitan tersebut sebagai kawasan wisata dengan sebutan Kelutap (Kelam, Luit dan Rentap).
Banyak aktivitas yang bisa dilakukan di kawasan wisata tersebut, terutama bagi orang yang bernyali besar dan menggemari tantangan. Ketinggian bukit yang mencapai 900 meter dengan kemiringan tebing 15-45 derajat sangat menantang untuk melaksanakan panjat tebing.
Tidak sedikit pemanjat tebing yang berasal dari luar Kalimantan barat yang pernah menjajal bukit tersebut bahkan dari Jawa yang notabene mempunyai banyak tempat untuk uji nyali juga mampir dibukit kelam untuk menjawab tantangan nyali tsb.
Kelas wisatawan biasa bisa memanfaatkan tangga berpagar besi yang disediakan untuk menikmati pemandangan yang sangat menarik dari puncak bukit kelam, selain itu bagi mereka yang jarang melihat tanaman langka disini bisa melihat berbagai jenis tanaman yang jarang terlihat seperti Kantong semar berukuran raksasa serta anggrek hitam.
Sebelum sampai dikaki bukit para wisatawan harus menempuh perjalanan beberapa menit dari kecamatan kelam permai, sedangkan bagi wisatawan yang berangkat dari Kota sintang jarak tempuhnya kurang lebih 10km untuk sampai ke tempat wisata yang dimaksud.
Di tempat wisata, para wisatawan akan disuguhkan oleh pemandangan yang menarik.Bagi yang gemar mandi bisa mencoba dinginya air dari mata air terjun yang ada di bukit tersebut.Sedangkan objek wisata lainya yaitu adalah sebuah goa yang ada diperut bukit tersebut, konon waktu saya berwisata ke puncak bukit saya sempat menanyakan kepada para penjaga di situ ternyata gua tersebut adalah tempat dimana burung wallet bersarang.
Sebelum memasuki rute wisata bukit kelam,para wisatawan bisa mampir digaleri seni yang dibangun dengan bentuk perahu motor bandong yang menjadi alat transportasi sungai khas kota sintang.Wisatawan juga bisa singgah di dua rumah Ensaid pendek dan Ensaid panjang yang merupakan replika ukuran sebenarnya rumah khas suku dayak yang disebut rumah panjang.
Dikota sintang juga ada objek wisata sejarah keraton sintang yang menyimpan sejarah mulai dari zaman Hindu sampai Islam, banyak peninggalan sejarah yang berkaitan dengan kerajaan majapahit.
Untuk mencapai kota sintang ,wisatawan bisa menumpang bus dari ibu kota provinsi Kalimantan barat,pontianak.lama perjalanan sekitar 8 jam.tersedia bus ekonomi sampai eksekutuf dengan tarif berkisar antara Rp 100.000-120.000.Sesampainya dikota sintang wisatawan tidak perlu bingung karena dikota sintang terdapat banyak penginapan dan hotel yang bertarif murah,selain itu untuk mencapai objek wisata,wisatawan bisa menumpang bus wisata ataupun menyewa kendaraan maupun travel yang siap mengantar anda ke tempat wisata yang anda kehendaki.
Akhirnya bagi anda yang tertarik untuk berwisata ke Kota sintang selamat mencoba dan semoga anda puas dengan suguhan eksotisnya pemandangan yang ada.
Leia Mais...
0

Wisata Batu Nuak


Wisata Batu Nuak adalah tempat rekreasi terbuka untuk umum yang terletak kurang lebih 37 km dari ibu kota Kabupaten Sekadau, jika kita menuju ke lokasi dari kota sekadau menggunakan kendaraan roda empat sampai di kecamatan nanga taman langsung menuju tugu CIDAYU (Cina Dayak Melayu) langsung belok kiri, dari tempat ini kita tidak bisa menggunakan kendaraan roda empat melainkan hanya dapat dilalui roda dua kuang lebih 20 menit (7 km) sampailah kita menjumpai kampung Nuak, menuju lokasi kita harus membayar karcis masuk Rp 3000/1 motor kurang lebih 10 menit menggunakan sepeda motor sampailah kita ke lokasi wisata Batu Nuak
Leia Mais...
0

Temukan “Pulau Dewata” di Alam Kayong Utara

Jumat, 14 Mei 2010.

Kombinasi wisata alam, sejarah, bahari dan budaya menjadikan Kayong Utara tampil berbeda dalam menarik wisatawan mendukung Visit Kalbar 2010. Keramahan masyarakat sebagai bagian budaya timur menjadi penentu kesuksesan pengembangan wisata. Pergeseran konsep wisata dunia yang kembali pada alam (Back to Nature) akan ditemukan di Kayong Utara.

BANYAK alam yang indah di negeri ini. Tapi hanya beberapa bagian dari keindahan itu yang mampu menjadi daya magnet wisatawan dunia. Keanekaragaman budaya yang lestari, bahari, alam yang sehat, keramahan masyarakat, serta sarana informasi yang mendukung menjadi salah satu kunci suksesnya mendorong wisata dunia.

Didukung dengan beragam situs sejarah dari pra sejarah, sisa kolonial Portugis, Inggris, Belanda, Jepang serta sisa masa kerajaan yang ada, menjadikan Kayong Utara mempunyai daya tarik tersendiri di mata wisatawan mancanegara. Apalagi, binatang langka yang dilindungi yakni orangutan, menjadi ciri khas dari kelengkapan Taman Nasional Gunung Palung. TNGP ini juga menjadi buah bibir dunia dengan sejuta misteri kelengkapannya flora dan faunanya, dibalik kemampuan menyediakan oksigen yang setara untuk 50 kota sebesar New York.

Keindahan alam dan keanekaragaman budaya, dengan latar belakang Taman Nasional Gunung Palung serta hamparan sawah yang menyejukkan mata dapat anda temukan di Kecamatan Sukadana, persisnya mengunjungi Desa Sedahan. Masyarakat yang berprofesi sebagai petani di desa ini memanfaatkan saluran irigasi dari air gunung. Desa Sedahan Jaya dan sekitarnya, anda tak hanya menemukan situs cagar budaya, maupun prasejarah. Keharmonisan masyarakat setempat bersama masuknya budaya Bali dan Jawa, menjadi satu catatan penting.

Masyarakat Kayong Utara asli pada umumnya adalah Melayu. Tetapi, suku bangsa Madura, Bugis, Jawa dan Bali hidup berdampingan dengan harmonis. Budaya mereka juga berkembang. Salah satunya warga Transmigrasi asal Bali. Saat anda mengunjungi Desa Sedahan dan sekitarnya ini, tanpa sadar seakan anda melihat miniature Pulau Dewata di Kayong Utara. Masyarakat Bali yang umumnya hidup sebagai petani, sehari-hari juga menjalankan ritual keyakinan yang mereka anut. Sejumlah pura umat Hindu dapat anda lihat secara dekat. Mereka menjalankan keyakinan menyesuaikan dengan adat dan kebiasaan masyarakat setempat. Melihat dari dekat bagaimana aktivitas masyarakat Sedahan, pengunjung bisa bertanya dengan warga. Pertanyaan anda akan dijawab dengan ramah, tanpa curiga. Hamparan persawahan dan tanaman buah-buahan yang mengelilingi pedesaan ini menjadikan sebuah gambaran kearifan lokal masyarakat memperlakukan alam.

Pemandangan gunung yang menjulang tinggi dengan pohon-pohon besar merupakan penyedia air untuk persawahan. Dari sawah inilah, masyarakat setempat hidup dan menjadi penyedia pangan bagi pesisir Selatan Kalbar.

Tak hanya melihat dari dekat aktivitas masyarakat asli Sukadana dan Transmigrasi asal Bali, lengkap dengan tempat-tempat peribadatan mereka. Pada desa berdekatan, warga transmigrasi Jawa juga tinggal dengan aktivitas sebagai petani. Keanekaragaman budaya ini menjadi salah satu ciri khas bagi pengembangan wisata di Bali. Jika anda sudah menginjakkan kaki di desa beragam budaya ini, tak salah mengunjungi ujung desa ini. Di ujung jalan, anda akan menemukan sebuah proyek irigasi yang disebut dengan Dam Begasing. Proyek irigasi ini dibangun pada era orde baru. Sebagian masih dimanfaatkan masyarakat setempat untuk mengairi persawahannya. Tampungan air di “Dam Begasing” ini merupakan aliran dari pegunungan di TNGP. Tak jauh dari lokasi ini, terdapat camp penelitian Cabang Panti. Pada lokasi itulah sejumlah peneliti luar negeri mencurahkan perhatian mereka meneliti flora dan fauna Taman Nasional Gunung Palung, mereka itu ada juga dari Harvard University dan lain-lain.

Untuk mencapai Desa Sedahan dan sekitarnya, dari Sukadana hanya sekitar 7 kilometer. Lokasinya bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua atau roda empat. Sekali anda mengunjungi wisata Kayong Utara, kenangan indah tak akan terlupakan
Leia Mais...
0

Pesona Wisata Alam Pancur Aji

Rabu, 12 Mei 2010.
Air terjun Kabupaten Sanggau terletak ditengah – tengah Propinsi Kalimantan Barat memiliki luas wilayah 12.857 Km atau 12.47% dari luas seluruh Propinsi Kalimantan Barat. Sehingga Kabupaten Sanggau memiliki banyak potensi wisata, terutama wisata alam dengan beragam tumbuhan, satwa liar dan jutaan rahasia lainnya.Salah satu tempat wisata alam yang menjadi kebanggaan Kabupaten Sanggau adalah kawasan wisata Panjur Aji. Terletak tidak jauh dari pusat kota Sanggau kawasan wisata Panjur Aji menawarkan wisata alam dengan kawasan hutan lindung yang banyak terdapat flora langka seperti Kayu Tengkawang, taman anggrek, Kebun binatang seperti orang utan, buaya, aneka burung termasuk burung enggang khas Kalimantan.Panjur Aji juga menawarkan wisata pesona air pegunungan seperti sungai Merobu, Engkuli, bayu, Kenian, Setapang, Mongan dan Sungai Mawang. Arus sungai yang cukup deras merupakan salah satu tantang yang menarik untuk dijelajahi.Objek wisata Pancur Aji terdapat beberpa lokasi wisata diantaranya keindahan alam, keaslian hutan yang menawarkan kesegaran alami.
Leia Mais...
0

pulau randayan


Pulau Randayan mempunyai pantai dan warna air yang sangat jernih, cocok untuk olahraga menyelam. Tersedia villa-villa kecil menghadap ke laut. Dari kejauhan tampak hamparan pasir putih membentang. Pohon-pohon kelapa tertiup angin kencang. Pulau ini mempunyai kelebihan akan alamnya yang memesona. untuk penginapan, di Randayan tersedia cottage dengan harga bervariasi. Ada yang seharga Rp150 ribu permalam. Cukup untuk satu keluarga. Di dasar laut Pulau Randayan, terdapat banyak misteri kehidupan. Dari perilaku hidup terumbu-terumbu karang, hingga kisah-kisah makhluk hidup lainnya. Mereka tumbuh dan berkembang biak secara alami dalam sebuah mata rantai kehidupan yang panjang. kondisi geografis pulau ini sangat layak dikunjungi. Letaknya sangat strategis. Aman serbuan ombak besar Laut Natuna. Berdasarkan catatan yang ada, Pulau Randayan memiliki karang hidup sekitar 4,50 hektar, karang mati 3,69 hektare, lamun 0,63 hektar, dan pasir seluas 4,77 hektare. Kondisi itu sangat memungkinkan bagi siapa pun pehobi selam mengunjunginya.
Leia Mais...
0

Taman Nasional Danau Sentarum

Senin, 26 April 2010.



Bagi Anda yang menyukai berbagai destinasi wisata dalam satu tempat, Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, perlu dimasukkan dalam agenda rekreasi Anda. Sebab, di TNDS yang terletak di kabupaten paling timur Provinsi Kalimantan Barat ini terdapat berbagai obyek wisata yang unik, menarik, dan menantang, seperti wisata hutan, wisata pendidikan, wisata danau, desa wisata, desa budaya dan lain sebagainya.
Bila dirunut ke belakang, kawasan yang berada di sekitar Danau Sentarum ini memiliki sejarah yang panjang sebelum akhirnya ditetapkan pemerintah pusat sebagai taman nasional seperti saat ini. Pada awalnya, obyek wisata andalan Kabupaten Kapuas Hulu ini merupakan kawasan Suaka Alam Danau Sentarum berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jendral Kehutanan Republik Indonesia Nomor 2240/DJ/I/1981 pada tanggal 15 Juni 1981 dengan luas area sekitar 80.000 hektar. Pada tahun 1982, berdasarkan Surat Keputusan Nomor 757/Kpts/Um/10/1982, kawasan tersebut ditetapkan sebagai kawasan Suaka Margasatwa Danau Sentarum yang pengelolaannya berada di bawah pengawasan Kantor Sub Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Kalimantan Barat di Kota Pontianak.
Pada tahun 1991, berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 1991, Indonesia meratifikasi Konvensi Ramsar (The Convention on Wetlands of International Importance), yaitu konvensi internasional tentang konservasi dan pemanfaatan lahan basah yang ditetapkan di Ramsar Iran pada tanggal 2 Februari 1971. Untuk menindaklanjuti keputusan tersebut, pada tahun 1994 pemerintah pusat menetapkan kawasan Danau Sentarum sebagai situs Ramsar di Indonesia. Keputusan ini diambil, mengingat kawasan tersebut merupakan salah satu wakil daerah hamparan banjir (lebak lebung, floodflain), menurut sejumlah ilmuan, termasuk yang terluas dan terpelihara dengan baik di kawasan Asia Tenggara.
Melihat potensinya yang begitu melimpah dan posisinya yang sangat penting, tidak hanya bagi Indonesia, tapi juga bagi dunia, pada tanggal 4 Februari 1999 kawasan tersebut ditetapkan sebagai Taman Nasional Danau Sentarum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Republik Indonesia Nomor 34/Kpts/II/1999 dengan luas area sekitar 132.000 hektar.
Untuk menjaga kelestariannya, kawasan tersebut ditetapkan sebagai kawasan konservasi berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kabupaten Kapuas Hulu Nomor 144 Tahun 2003. Sedangkan untuk memudahkan pengawasan dan koordinasi, pada tanggal 1 Februari 2007 dibentuk Unit Pelaksana Teknis Balai Taman Nasional Danau Sentarum melalui Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.03/Menhut-II/2007 yang berkantor di Kabupaten Sintang.
B. Keistimewaan
Memesona, eksotis, dan lengkap. Begitu kira-kira kesan wisatawan ketika menginjakkan kaki di Taman Nasional Danau Sentarum. Bagi penyuka wisata hutan, TNDS tepat sekali dipilih. Di sini, wisatawan dapat menikmati suasana hutan yang masih perawan, melihat pepohonan besar dan kecil yang beraneka jenis, menghirup udara segar dan bersih, memotret satwa, dan berkemah. Kontur medan yang naik turun dan jalan setapak yang berkelok-kelok sampai jauh ke dalam hutan, tentu merupakan areal yang diidam-idamkan oleh pecinta olahraga lintas alam.
Kawasan hutan taman nasional ini juga cocok dijadikan tempat wisata pendidikan atau wisata ilmiah. Sebab, di kawasan ini terdapat berbagai flora langka, seperti tembesu/tengkawang (shorea beccariana), jelutung (dyera costulata), ramin (gonystylus bancanus), meranti (shorea sp.), keruing (dypterocarpus sp), kayu ulin/belian (eusideroxylon zwageri), pungguk (crateva religiosa), menunggau (vatica manunggau), putat (baringtonia acutangula), kayu tahun (carallia bracteata), rengas (gluta rengas), simpur (delenia excelsa), bintangur (callophylum spp), bungur (largestonia speciosa), kawi (shorea balangeran), dan ransa (eugeissona ambigua). Sedangkan fauna langka yang masih dapat dijumpai di kawasan ini antara lain adalah bangau tongtong (leptoptilus javanicus), buaya (tomistoma schlegeli), monyet (macaca fasticularis), bekantan (nasalis larvatus) orangutan (pongo pygmaeus), lebah (apis andreformis), dan aneka jenis burung. Terdapatnya kantor suaka marga satwa, pusat penelitian, dan laboratorium di Pulau Tekenang kian melengkapi kawasan yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu sebagai kawasan ecotourism ini.
Sementara itu, Danau Sentarum dengan segala pesona dan misterinya, tentu juga menarik minat para pecinta wisata danau untuk mengarungi tiap sudutnya. Danau ini terletak di hulu sungai kapuas, sehingga sangat menentukan pasang surut air Sungai Kapuas. Danau Sentarum bagaikan celengan air raksasa bagi Sungai Kapuas. Dengan kata lain, air Sungai Kapuas tergantung pada fluktuasi air Danau Sentarum. Pada musim hujan, danau ini menyimpan 25 persen air Sungai Kapuas dengan ketinggian air danau berkisar antara 6—8 meter. Ketika musim kemarau tiba, danau tersebut akan memasok separoh air yang mengaliri Sungai Kapuas. Bila memasuki musim kemarau panjang, Danau Sentarum akan berubah menjadi hamparan padang luas. Sebagaimana diketahui, kecuali Kabupaten Sintang, air Sungai Kapuas melewati hampir semua kabupaten/kota di Kalimantan Barat, dan akan bermuara di pantai barat Kalimantan Barat.
Di samping posisi penting tersebut, Danau Sentarum juga memiliki keunikan yang tidak ditemui pada danau-danau lainnya di Indonesia, yaitu air danaunya yang berwarna hitam kemerah-merahan akibat pengaruh zat tannim yang berasal dari hutan gambut yang ada di sekitarnya. Konon, menurut sejumlah ilmuwan, hutan gambut di taman nasional ini merupakan hutan gambut tertua di dunia.
Kecuali itu, di danau ini terdapat berbagai jenis ikan air tawar. Bahkan, danau ini merupakan habitat ikan air tawar terlengkap di dunia. Di dalamnya, ditemukan sekitar 266 spesies, di mana sekitar 70 persen di antaranya adalah spesies ikan air tawar endemik Borneo. Mulai ukuran terkecil, seperti ikan linut (sundasalax cf. microps) yang berukuran sekitar 1—2 sentimeter dengan tubuh yang transparan laiknya kaca, sampai yang berukuran 200 sentimeter, seperti ikan tapah (wallago leeri), terdapat di danau ini. Ikan gabus, toman, baung, lais, belida, dan jelawat adalah di antara jenis ikan yang sering didapatkan nelayan ketika menjala atau memancing di Danau Sentarum. Hasil tangkapan tersebut, sebagiannya dikonsumsi sendiri dan sebagiannya lagi diasap dan diasinkan untuk dijual. Selain itu, Danau Sentarum juga menjadi incaran para hobiis ikan hias, karena di danau ini terdapat spesies ikan hias langka yang berharga tinggi, seperti ikan ulanguli (botia macracantho) dan ikan arwana/siluk merah super (scleropages formasus).
Potensi dan luas Danau Sentarum yang sedemikian rupa, memberi ruang kepada pelancong untuk melakukan berbagai aktivitas di sana, seperti memancing, berperahu mengelilingi danau, memotret, melihat nelayan yang sedang menjala ikan, melihat perkampungan nelayan di tepian danau yang mayoritas dihuni oleh Suku Melayu. Selain itu, para pelancong juga dapat menikmati pesona sekeliling danau yang hijau. Kawasan danau yang terbentuk pada zaman es atau periode pleistosen ini semakin lengkap dengan adanya empat pegunungan yang bagai pengawal abadinya tersebut, yaitu pegunungan Lanjak di sebelah timur, pegunungan Muller di sebelah barat, pegunungan Madi di sebelah selatan, dan pegunungan Kelingkang di sebelah utara.
Bagi turis yang mengelilingi kawasan danau, jangan lupa mengunjungi Pulau melayu, yaitu sebuah pulau yang berada di tengah-tengah Danau Sentarum. Di pulau tersebut, terdapat sebuah pesanggrahan dan sebuah cungkup batu yang oleh penduduk sekitar dipercayai sebagai Putri Melayu yang melarikan diri ke sana pada saat terjadi perang antarsuku di tanah Borneo pada zaman dahulu. Konon, apa yang kita minta selama berada di Pulau Melayu akan dikabulkan. Selain itu, dari pulau ini turis akan lebih leluasa menikmati eksotisme kawasan danau tersebut.
Setelah puas menikmati pesona dan menjelajahi kawasan TNDS, para turis dapat mengunjungi perkampungan suku dayak iban. Di sini, para turis akan terkagum-kagum melihat keseharian Suku Dayak yang masih tradisional dan hidup selaras dengan alam. Mereka hidup secara berkelompok di atas rumah adat khas Suku Dayak, yang dikenal dengan rumah panjang atau rumah bentang. Biasanya, setiap rumah adat ditempati oleh 5—8 kepala keluarga. Bahkan, rumah adat yang berukuran besar, dapat menampung sekitar 15—30 kepala keluarga. Selain disuguhi atraksi kesenian khas Suku Dayak, para turis juga dapat melihat para peladang (periau) yang memanen madu lebah secara tradisional. Di sini, madu lebah dipanen dari sarang di kayu besar (repak), sarang buatan (tikung), dan di sembarang tempat (lalau).
Leia Mais...
0

PULAU LEMUKUTAN

Minggu, 25 April 2010.

Surga Diving di Lemukutan
Pulau Lemukutan menjadi tujuan berikutnya. Pulau ini terbesar di Kabupaten Bengkayang dengan luas sekitar 7567 Ha, lebih luas dari Pulau Penata Besar dengan 4.675 Ha.
Pulau Lemukutan ini diapit oleh pulau-pulau kecil, seperti Randayan dan Kabung. Kabupaten Bengkayang memiliki 12 pulau kecil dengan kekayaan alam berlimpah-ruah. Baru lima dari 12 pulau, dihuni penduduk. Termasuk Pulau Lemukutan. Selebihnya, masih seonggok pulau tanpa penghuni.
Gugusan karang yang berwarna-warni akan semakin jelas terlihat saat menaiki perahu menuju Pulau Lemukutan. Bagan-bagan nelayan menyambut kedatangan. Kedalaman air di pulau ini antara dua hingga tiga meter sangat memudahkan bagi para penyelam pemula.
Di dasar laut kita dapat menikmati beraneka ragam tumbuhan laut yang berwarna warni, ikan-ikan tropis yang indah-indah dan beraneka ragam.
Tak banyak yang mengetahui asal mula sebutan Lemukutan, namun dari sekian banyak cerita rakyat yang ada, jika kita lihat dari topografi pulau ini memang menyerupai badan seekor lembu.
Kondisi hutan yang masih perawan, terjaga secara alami oleh masyarakat setempat, membuat pulau ini masih sangat alami.
Sepanjang perjalanan sebelum sampai di pulau Lemukutan, terlebih dahulu melewati gugusan pulau-pulau lain yang pemandangan bawah lautnya tidak kalah indah.
Air yang jernih, menyebabkan dasar laut dengan tumbuhan karang berwarna-warni, dapat dilihat langsung dari atas perahu. Bisa juga melihat rumput laut yang dibudidayakan masyarakat setempat.
Bermalam di Pulau ini sungguh mengasyikkan. Tidak seperti di Randayan yang menyediakan cottage, di pulau ini pengunjung dapat menginap di rumah penduduk yang memang disediakan khusus bagi para pengunjung.
Leia Mais...
Diberdayakan oleh Blogger.
 
tempat wisata © Copyright 2010 | Design By Gothic Darkness |